Asal Usul Danau Toba
Alkisah dahulu kala di sebuah dusun yang terletak di wilayah Sumatera Utara hiduplah seorang petani yang sebatang kara karena telah yatim piatu dan hidup dengan sangat bersahaja. Umurnya telah cukup dewasa tapi belum berumah tangga karena dia merasa belum mempunya bekal yang cukup.
" Ah, kau! kecil sekali punya nyali, bah? lihat si Poltak dan si Tigor. jangankan punya sawah seperti engkau, bekerja saja tidak becus. Tapi bukan saja sudah punya istri, anak pun sudah lebih dari satu!" goda temannya. Godaan temannya hanya diterima dengan senyum yang lirih.
Ketika musim paceklik tiba, banyak orang pergi merantau tapi si petani tidak mengikuti arus, tetap tinggal di kampungnya, makan dari daun yang ada di sekitar dan sering pergi memancing. Pada suatu hari keika memancing dia mendapatkan seekor ikan yang sisiknya berwarna indah emas kemerah-merahan, singkat kata ternyata ikan itu menjelma menjadi putri yang cantik dan bersedia diperistri asalkan petani berjanji tidak akan mengatakan dirinya berasal dari ikan, karena bila hal itu terjadi akan menimbulkan malapetaka.
Singkat cerita mereka hidup sebagai sepasang suami istri, kehidupan perekonomian mereka pun membaik dan dikarunia seorang putra, sayang nya si putra ini kelakuannya agak malas dan manja dan rakus. Sering si petani merasa kesal dengan kelakuannya tapi dia dapat menahan amarah. Suatu hari si putra di suruh ibunya untuk mengantarkan makanan untuk ayahnya yang sedang bekerja di sawah. Ayah nya menunggu sampai menjelang sore tapi tak kunjung datang akhirnya dengan lemas karena menahan lapar dia pulang sa,bil mencari anaknya, ketika ditemukan putra ternyata sedang bermain dan makanan untuk ayahnya telah habis dimakannya. Ketia ditanya dia menjawab tanpa rasa bersalah dan menyuruh ayahnya untuk makan di rumah saja. Petani yang sedang menahan lapar tak kuasa menahan marah ditamparnya pipi si putra dengan keras sambil berteriak “ Anak kurang ajar ! Dasar anak turunan ikan, kau!” bentaknya dengan geramPutra menangis menjerit dan berlari pulang. Si Petani menyusul dengan amarah sambil terus menghamburkan ucapan yang sebenarnya tabu baginya. Di depan rumah istrinya berdiri tegak , memandangnya dengan wajah yang sulit diartikan..kemudia mengatakan bahwa sudah saatnya mereka berpisah karena sang petani telah melanggar janji. Padahal keberadaan anak mereka adalah untuk menguji kesetiaan janji petani tsb.
Petani sangat kaget dan berteriak agar hal itu tak terjadi, tapi tiba-tiba tubuhnya bergetar, menggigil kemudian istri serta putranya lenyap .
Dari bekas injakan kaki nya tiba-tiba menyemburlah air yang deras.Semakin besar dan semakin deras, sehingga akhirnya petani terendam begitupun pohon dan benda lain disekitarnya.
Semua desa--desa disekitarnya pun ikut terendam. Akhirnya mewujudlah sebuah danau yang sangat indah dengan sebuah pulau kecil di tengahnya kemudian dikenal sebagai Danau Toba dan pulau kecil ditengahnya dikenal sebagai Pulau Samosir.
Related Posts